Makalah Perkembangan Peserta Didik - Room Kuliah

Makalah Perkembangan Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Hal yang melatar belakangi pembuatan makalah ini adalah atas dasar tugas yang diberikan oleh Bapak Budiman Mpd , selaku dosen dalam mata kuliah P3D. Selain itu juga pembuatan makalah ini adalah untuk menambah nilai tugas mata kuliah P3D.


    1. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah P3D
  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi
  3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak kembar yang di pisah salah satu di lingkungan pesantren dan non pesantren
  4. Mengetahui komentar dari pembahasan materi.


    1. Pembatasan Materi
Untuk mempermudah dalam pembuatan makalah ini kami membuat batasan-batasan materi lebih terarah dan berurutan. Dimana materi yang kami bahas adalah mengenai anak kembar yang di pisah salah satu di lingkungan pesantren dan non pesantren.


BAB II
PROSES PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN


Persoalan mengenai faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan itu, atau kalau dirumuskan lebih luas hal-hal apakah yang memungkinkan perkembangan itu, juga dijawab oleh para ahli dengan jawaban yang bermacam-macam sekali.
Pendapat yang bermacam-macam itu pada pokoknya dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
  1. Pendapat ahli-ahli yang mengikutialiran Nativisme,
  2. Pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Empirisme, dan
  3. Pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Konvergensi


Nativisme
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat, bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (natus artinya lahir), jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung kepada dasar.


Tokoh utama aliran ini ialah Schopenhauer, dalam artinya yang terbatas juga dapat kita masukan dalam golongan ini Plato, Descartes, Lombroso, dan pengikut-pengikutnya yang lain. Para ahli yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsi ini dengan menunjukan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua dengan anak-anaknya. Konsep Nativisme itu tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.


Empirisme
Para ahli yang mengikuti pendirian Empirisme mempunyai pendapat yang langsung bertentangan dengan pendapat aliran Nativisme. Kalau pengikut-pengikut aliran Nativisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada faktor dasar, maka pengikut-pengikut aliran Empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung kepada faktor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali. Tokoh utama daripada aliran ini ialah John Locke, yang pendapatnya telah diuraikan di muka. Aliran Empirisme ini juga tidak tahan uji dan tidak dapat kita pertahankan.










Konvergensi
Nyatalah kedua pendirian yang baru saja dikemukakan itu kedua-duanya ekstrem, tidak dapat dipertahankan. Karena itu adalah sudah sewajarnya kalau diusahakan adanya pendirian yang dapat mengatasi keberatsebelahan itu. Paham yang dianggap dapat mengatasi keberatsebelahan itu ialah paham konvergensi, yang biasanya dianggap dirumuskan secara baik untuk pertama kalinya oleh W.Stren.
Paham konvergensi ini berpendapat, bahwa di dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting. Bakat sebagai kemungkinan telah ada pada masing-masing individu, akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang.








PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Coba anda jelaskan, seorang keluarga yang melahirkan anak kembar, kemudian anak itu di pisah yang satu hidup di lingkungan pesantren dan yang satu hidup di lingkungan non pesantren. Bagaimana kelak anak kembar dewasa.
PENJELASAN
Perkembangan individu itu baik dasar / pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting.
Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda walaupun anak kembar tidak menjamin karakter mereka sama. Seorang anak kembar memiliki hubungan dan ikatan batin yang erat dengan saudara kembarnya karena berasal dari gen yang sama.
Kehidupan di lingkungan pesantren adalah tempat orang menimba ilmu agama islam, anak yang tinggal di lingkungan pesantren sikap dan prilaku anak akan lebih baik, sopan santun, lebih sabar, dan akan memiliki kepribadian yang religius. Berarti anak tersebut mau smenerima pelajaran yang telah di ajarkan di pesantren tersebut. Faktor pendorong anak mau menerima pelajaran yang berakhlak, itu berarti anak mempunyai iman yang kuat dari dalam dirinya dan dari pengaruh teman-temannya.
Kehidupan di lingkungan non pesantren ada banyak lingkungan masyarakat kembali kepada yang menjalani hidupnya sendiri memilih lingkungannya sendiri.
Di lingkungan masyarakat sangat bervariasi sesuatu hal yang baik dan buruk, jika iman kita tidak kuat kita akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas tetapi jika kita mempunyai iman yang kuat kita tidak akan masuk ke jurang yang menjadikan kehidupan di masa depan kita suram.
Tetapi secara akhlak anak yang tinggal di pesantren akan lebih mempunyai sifatdan akhlak yang baik, bila di bandingkan dengan saudaranya yang tinggal di non pesantren.


BAB III
PENUTUP


III.1. Kesimpulan
Dari beberapa hal di atas, kami dapat menyimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :

  • Perkembangan individu itu baik dasar / pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting
  • Bergantung kepada iman yang dimiliki oleh anak tersebut untuk memilih hidupnya yang akan membawa kehidupan di masa depan mereka.
  • Tetapi secara akhlak anak yang tinggal di pesantren akan lebih mempunyai sifat dan akhlak yang baik, bila di bandingkaan dengan saudaranya yang tinggal di non pesantren.

Jangan lupa bagikan artikel ini ya!

Berikan pendapatmu tentang artikel ini

Notification
Ini adalah popup notifikasi.
Done